Friday, April 22, 2011

Ah, Siapa Kamu? Siapa Saya?

Ah...
Siapa kamu?
Siapa saya?
Kamu dari kalangan orang berduit. Berapa duitmu? Berapa duitku?
Saya juga dari kalangan orang berduit. Tapi itu dulu.

Kamu dari kalangan orang berada.
Ada kamu ada mereka. Ada mereka ada kamu.
Saya belum tentu. Ada saya, belum tentu ada mereka. Ada mereka, belum tentu ada saya.

Kamu dari sana.
Aku dari sini.
Ah, mana bisa disatukan? Bisa sih, kalau memakai prinsip Bhinneka Tunggal Ika! (Maaf Indonesia, ku memakai semboyanmu!)

Kamu suka begini.
Aku suka begitu.
Kamu tak suka ini. Aku tak suka itu.

Kamu mau begini.
Aku mau begitu.
Apa bisa, satu kapal dengan dua nahkoda? Bingung kan!

Kamu ke sana.
Aku ke sini.
O la la... Betapa membingungkannya kehidupan ini.

Ah, memang sekali lagi kita tak pernah bisa bersama.
Semuanya terlalu berbeda.

Tapi, ku mencoba dengan segenap cita.
Ku pakai hati ini untuk menyatukan asa.
Ku berikan segenap rasa untuk menyamakan alur.
Ku sambungkan semua logika tuk membuat semua itu sirna.

Saat semua orang berkata, mengapa yang baik selalu mendapat TAHI!
dan mengapa yang buruk selalu mendapat EMAS!

Ah, itu hanya retorika!!!
Tidak begitu adanya...
Kau saja yang tak bisa melihat.
Alias kau yang buta!!
Kau tak tahu, di balik kehidupanmu sekarang.
Orang kaya pun bisa merasa iri padamu. Akan kebebasan yang kau punya.
Orang miskin jelas bercemburu ria dengan uangmu.
Ah tapi kau hanya punya uang. Yang tak bisa membeli kebahagiaan mereka.

Kadang temanku berkata,
Cepat sekali dia mendapatkan pasangan hidupnya!
Ah, masa sih...?
Lalu bagaimana dengan karirnya?
Oh, dia tak perlu berkarir! Timpal kawanku. Uangnya tujuh turunanpun tak kan habis!!!
Wah, itu kan duit Bapaknya! Bukan prestasi dia!

Ah, nggak tahu lah! Yang penting aku mau hidupku saja!
Hidup yang tak pernah muluk - muluk.
Yang tak pernah mencari Emas berlapis Tahi!
Ya!
Kehidupanku sekali lagi sederhana.
Bukan dengan life-style Amerika atau Eropa!
Bukan dengan emas atau permata! Tapi nggak pernah nolak kalo dikasi!
Ah itu lagi... !

Ku hanya bisa membekali anak - anakku nanti dengan hati!
Ku hanya bisa memberi mereka semangkuk naluri!
Ku hanya bisa membesarkan mereka dengan sejuta ilmu!
Ku hanya ingin melihat mereka menjadi MANUSIA SEJATI!
Yang masih memiliki hati dan budi.
Yang masih memiliki empati.
Yang masih memiliki naluri.
Yang masih MANUSIAWI!

Biar mereka tak tahu apa itu BlackBerry atau Gucci,
Tapi mereka tahu bagaimana memberi.
Biar mereka tak tahu apa itu D&G,
Tapi mereka tahu bagaimana mengasihi.
Biar mereka tak tahu apa itu Mersi (Mercedes Benz)
Tapi mereka tahu bagaimana mencintai dengan hati.

Karena kehidupan bagiku tak hanya berarti itu.
Karena kehidupan bagiku tak hanya membutuhkan materi.
Karena kehidupan bagiku tak kan membiarkan orang baik mati terinjak - injak.
Karena kehidupan bagiku tak kan membunuh naluri.
Karena kehidupan bagiku tak kan tinggal diam membiarkan manusia hidup tanpa rasa.
Karena kehidupan bagiku tak kan memenjarakan seseorang yang memperjuangkan kebebasan.
Karena kehidupan bagiku tak kan selalu berpihak pada Sang Penjajah.
dan karena kehidupan selalu ADIL!
Hanya urutannya saja yang berbeda.

Sekarang kau mendapatkan ini.
Besok kau juga mendapatkan itu.

Sekarang kau mendapatkan itu.
Besok kau juga mendapatkan ini.

Sama saja lah...
Sabarlah!
Semuanya akan menjadi baik - baik saja.
Menurut saat-Nya!

Makanya,
perbanyaklah waktu dengan-Nya.
Supaya mendapatkan kehidupanmu di DUNIA!



Linggayani Soentoro
July 18, 2010

No comments:

Post a Comment