Seorang teman menyampaikan ceritanya, begini kira - kira:
Hanya dalam beberapa hari, langsung saja hati terpatri.
Hanya dalam hitungan jam, memutuskan memulai masa depan.
Hanya dengan jaminan: "malu kalau tak ada hasil untuk dibawa pulang"
How can it be so easy?
Apakah semudah itu memulai segala sesuatunya? Ataukah saya yang memang mempersulit ini semua?
Ah, tidak!
Yang benar saja!
Aku harus menikah dengan orang asing? Yang baru bertemu beberapa jam saja?
Apa dunia sudah gila?
Ataukah itu hanya ketakutanmu semata?
Takut jika dunia tiba - tiba binasa?
Lalu dengan sedikit menyakitkan, kukatakan:
Matilah, jika memang harus mati!
Hiduplah, jika memang harus hidup!
Tapi tak berangasan mencari pasangan karena ketakutan yang berlebihan.. (Lebay dan alay!!)
Takut jika teman - teman menggunjingkan..
Ah, perspektif macam apa itu?
Well, aku lebih bangga memiliki teman yang berani berkata, "I ∂σи'т give a damn! This is me! So what?"
dari pada, "Duh, apa nanti kata orang?"
Ya ya..
Belajar, kawan!
Belajar untuk berkata TIDAK, jika memang tidak.
Belajar untuk tidak peduli, jika memang tak pantas untuk dipedulikan.
Belajar untuk bersikap, dari pada menjadi pecundang!
Cinta? Akupun sedang jatuh cinta. Tapi aku tak akan melakukan hal yang sama dengan apa yang sudah kau lakukan!
Aku tak mau mengulang kesalahan serupa!
I'd better marry my best friend rather than marrying a stranger!!
So, I'd better spend my time, having a best friend than finding a stranger.
(And here, stranger means the one who is strange, wierd and disconnected...)
Mendingan, sekarang kita menyibukkan diri saat menunggu..
Being busy while waiting! Mungkin itu lebih baik, dari pada menganggurkan diri dan mencari - cari hal - hal yang tak perlu dan tak bermutu untuk dibawa dalam hidup.
Hidup ini indah, kawan!
So, move on!
"Life is too short for worrying too much for little things!"
So, I ∂σи'т give a damn, baby!!
Dan usia hanyalah kumpulan angka!
Semoga, terbukalah pikiran dan hatimu!
Hanya dalam beberapa hari, langsung saja hati terpatri.
Hanya dalam hitungan jam, memutuskan memulai masa depan.
Hanya dengan jaminan: "malu kalau tak ada hasil untuk dibawa pulang"
How can it be so easy?
Apakah semudah itu memulai segala sesuatunya? Ataukah saya yang memang mempersulit ini semua?
Ah, tidak!
Yang benar saja!
Aku harus menikah dengan orang asing? Yang baru bertemu beberapa jam saja?
Apa dunia sudah gila?
Ataukah itu hanya ketakutanmu semata?
Takut jika dunia tiba - tiba binasa?
Lalu dengan sedikit menyakitkan, kukatakan:
Matilah, jika memang harus mati!
Hiduplah, jika memang harus hidup!
Tapi tak berangasan mencari pasangan karena ketakutan yang berlebihan.. (Lebay dan alay!!)
Takut jika teman - teman menggunjingkan..
Ah, perspektif macam apa itu?
Well, aku lebih bangga memiliki teman yang berani berkata, "I ∂σи'т give a damn! This is me! So what?"
dari pada, "Duh, apa nanti kata orang?"
Ya ya..
Belajar, kawan!
Belajar untuk berkata TIDAK, jika memang tidak.
Belajar untuk tidak peduli, jika memang tak pantas untuk dipedulikan.
Belajar untuk bersikap, dari pada menjadi pecundang!
Cinta? Akupun sedang jatuh cinta. Tapi aku tak akan melakukan hal yang sama dengan apa yang sudah kau lakukan!
Aku tak mau mengulang kesalahan serupa!
I'd better marry my best friend rather than marrying a stranger!!
So, I'd better spend my time, having a best friend than finding a stranger.
(And here, stranger means the one who is strange, wierd and disconnected...)
Mendingan, sekarang kita menyibukkan diri saat menunggu..
Being busy while waiting! Mungkin itu lebih baik, dari pada menganggurkan diri dan mencari - cari hal - hal yang tak perlu dan tak bermutu untuk dibawa dalam hidup.
Hidup ini indah, kawan!
So, move on!
"Life is too short for worrying too much for little things!"
So, I ∂σи'т give a damn, baby!!
Dan usia hanyalah kumpulan angka!
Semoga, terbukalah pikiran dan hatimu!
No comments:
Post a Comment