Hilang rasaku menerima kata - kata itu...
Hilang semangatku mendengarkan cercaan itu...
Hilang keinginanku untuk mengubah dunia...
Air mataku menetes...
Oh Tuhan,
Apa arti angka 57?
Apa arti penjumlahan dan pengurangan itu?
Apa arti "SIAPA YANG MENGAJAR?"
Tuhan,
Apakah nanti di Surga,
saat kami mati, kau perhitungkan nilai - nilai kami di sekolah?
Apakah nanti di Surga,
saat kami mati, kau juga melihat rapor kami?
Kami sudah berusaha yang terbaik, Tuhan.
Kami bukan pesulap
Kami bukan pencetak skor
Kami hanya pengajar
Kami hanya pendidik
Kami hanya ingin mereka bisa mengikuti pelajaran
Kami hanya ingin mereka lebih dari teman - teman mereka
Kami hanya ingin mereka mampu memahami semua pelajaran di sekolah
Tak hanya itu, Bapa
Kami juga ingin mereka mengerti akan arti hidup ini
Buat apa kami harus marah?
Buat apa kami harus menindas mereka dengan cercaan tajam karena tak bisa mendapatkan nilai tinggi?
Buat apa kami merendahkan harga diri mereka dengan siksaan fisik yang seharusnya tidak mereka terima?
Kami bukan orang tua mereka, Tuhan.
Tapi mengapa yang terjadi sebaliknya?
Bahkan saat ini, Tuhan
Mata saya harus berkaca - kaca
Membayangkan gengsi Sang Tetua yang disamakan dengan tingginya nilai mereka
Kami hanya menjadi pembantu mereka
Kami sudah mencoba yang terbaik
Kami pun sudah memberikan waktu dan tenaga kami, Tuhan.
Kami tahu, bahwa kami harus mengajar dengan hati.
Kami pun mau, mereka mengerti hidup saat bercengkerama dengan kami.
Kami tak mau dipanggil GURU
Kami ingin dianggap teman
Ya, memang kadang kami tak suka
saat mereka terlalu banyak bicara dan bermain
Tapi itu dunia mereka, Tuhan
Haruskah kami ambil?
Tapi memang kami harus mendidik mereka
supaya mereka bisa mawas diri
supaya mereka menemukan jati diri
Kau tahu, Tuhan
Kami tak menukar waktu kami dengan sejumlah uang
Kami juga menukar hati dan hidup kami
Konsistensi dan Panggilan Hati!
Sakit hati ini
karena sudah berkali - kali
Kami diam saat mendengarkan itu semua
Kami cukup sadar, kami harus menyimpan itu semua
Kami pun memperbaiki cara kerja kami
Kami cukup tahu dan mengerti
Hati mereka, Tuhan
Kami tak mau menambah kepahitan itu
Bukan kami ingin menjadi Sang Pahlawan Kesiangan
Bukan kami ingin menjadi Super Hero!
Tidak!
Bukan itu yang kami inginkan.
Kami hanya ingin Sang Tetua mengerti
Bahwa hidup tak bisa dipaksakan!
Bahwa hidup mereka juga berharga!
Bahwa nilai - nilai hidup bukan sekedar ditunjukkan melalui ANGKA di atas kertas dan di dalam buku rapor semata!!!
dan bahwa kami ingin mengajar mereka dengan KASIH!
Tuhan, Kau tahu hatiku...
Kau tahu hati kami...
specially dedicated to all of my colleagues, my teammates, my teachers!
Thank you, Guys! I do appreciate your hard work, persistence, understanding, and patience!
Thank you for teaching them with HEARTS,
Thank you for supporting one another...
and thank you for your DEDICATION!
I'm proud of you! I'm OK!
with tears and joy,
(hahaha)
Linggayani Soentoro
September 24, 2010
1.50 am
No comments:
Post a Comment